CEK HARGA PRODUK NASA

TANAMAN BELUM MENGHASILKAN

TANAMAN SAWIT BELUM MENGHASILKAN

Di dalam budidaya kelapa sawit, istilah TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) merujuk pada tanaman kelapa sawit berumur muda yang belum mampu menghasilkan TBS (Tandan Buah Segar) yang layak dipanen. Artinya usia tanaman tersebut di mulai sejak penanaman hingga mencapai 30 bulan. Tahap perawatan terhadap TBM merupakan kelanjutan dari tahap pembukaan lahan dan penanaman bibit kelapa sawit.

Usaha yang dilakukan dalam merawat kelapa sawit pada masa TBM berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya. Hal ini mengingat pohon sawit di rentang usia tersebut masih memiliki kondisi yang belum stabil. Sangat besar kemungkinan tanaman yang dipelihara diserang oleh hama atau penyakit. Bahkan yang lebih buruk kelapa-kelapa sawit tersebut ternyata tidak terlalu produktif.
Berikut ini pekerjaan-pekerjaan yang ada di TBM kelapa sawit, meliputi :

1. Penunasan

Pekerjaan menunas dilakukan dengan memotong daun kelapa sawit yang sudah tua dan tidak bermanfaat bagi tanaman. Penunasan pertamakali dilakukan ketika tanaman berusia 15 bulan atau sudah memiliki daun sebanyak 48 helai. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengefektifkan pertumbuhan tanaman dan menjaga kebersihan pohon. Peralatan yang digunakan dalam menunas yakni egrek, dosok, kapak, serta chicel berukuran 5-8 cm.
Terdapat tiga macam pekerjaan penunasan. Pertama adalah penunasan pendahuluan yang dilakukan sejak 6 bulan sebelum kelapa sawit dikategorikan menjadi TSM (Tanaman Sudah Menghasilkan). Kedua yakni penunasan periodik yang diberlakukan pada tanaman-tanaman sawit secara berkala dan bergiliran. Ketiga yaitu penunasan panen yang dikerjakan di waktu panen terutama saat kapasitasnya menurun.

2. Kastarsi

Pemotongan bunga kelapa sawit yang masih muda pada tahap pembungaan awal dikenal sebagai kastrasi. Pertumbuhan bunga pada masa permulaan ini tidak layak dipertahankan karena perkembangannya belum sempurna sehingga tidak menguntungkan. Pemotongan ditujukan pada tanaman berusia 14-20 tahun dan dilakukan selama 10-12 bulan dengan pergiliran sebulan sekali. Kastrasi dimulai jika 25 persen dari tanaman budidaya sudah mulai berbunga.
Tujuan dari diberlakukannya kartasi pada kelapa sawit antara lain merangsang pertumbuhan tanaman, menghemat air dan hara, menyeragamkan perkembangan buah, serta menghasilkan tandan yang sempurna. Di samping kastrasi juga dapat mempertahankan kebersihan tanaman sehingga dapat terhindar dari serangan hama dan penyakit.
Proses kastrasi dikerjakan dengan memotong bunga yang baru tumbuh ketiak pelepah daun kelapa sawit. Sebagai alat pemotongannya digunakan dodos yakni alat semacam linggis yang memiliki ujung berkait. Bunga dipotong melalui tanpa melukai pelepah dan batang. Setelah bunga terpotong, bunga tersebut ditarik lurus menggunakan pengait.

3. Konsolidasi

Konsolidasi yaitu pemantauan kebun kelapa sawit yang sudah ditanami untuk memastikan kondisinya. Tanaman yang roboh ditegakkan, tanah yang labil dipadatkan, pelepah yang mengering dipotong, bibit yang mati diganti, teras yang rusak diperbaiki, dan segala bentuk perawatan lainnya. Konsolidasi ini dilakukan pada masa TBM pertama.
4. Penyulaman
Penyulaman adalah penggantian tanaman kelapa sawit yang tumbuh tidak normal dengan bibit sawit baru. Sebaiknya gunakanlah bibit khusus yang memang sengaja disediakan untuk keperluan ini. Disarankan melakukan penyulaman pada masa TBM pertama dan TBM kedua, serta hindari pada TBM ketiga sebab justru dapat membengkakkan biaya investasi.
Kebanyakan bibit yang memiliki pertumbuhan kurang normal akan terlihat mulai dari usianya 6-12 bulan sejak penanaman. Tanaman yang diserang hama landak, babi, dan gajah perlu diganti. Sedangkan tanaman yang diserang tikus dan oryctes tidak perlu diganti sebab bakal sembuh dengan sendirinya. Sebagai penanda dari tanaman yang diserang biasanya digunakan pelepah berukuran tinggi yang ditancapkan di sekitar tanaman.

5. Pemeliharaan LCC

LCC (Legume Cover Crop) adalah tanaman-tanaman yang berfungsi untuk menutupi tanah di area perkebunan kelapa sawit. Kegunaan dari tanaman ini yaitu untuk memperbaiki sifat tanah, meningkatkan kandungan unsur nitrogen, menjaga kondisi tanah, mempertahankan kelembaban, mencegah erosi, dan menekan pertumbuhan gulma. Jenis tanaman yang sering dipakai sebagai LCC berasal dari kacang-kacangan seperti Centrosema pubescens, Pueraria javanica, dan Calopoginium mucunoides. Meskipun tidak diprioritaskan untuk diambil hasilnya, tanaman LCC perlu mendapatkan perawatan intensif selama enam bulan pertama.

VIDEO TUTORIAL INI MUNGKIN BISA SEBAGAI REFERENSI PEMELIHARAAN KEBUN SAWIT ANDA, SEHINGGA HASIL PRODUKSI SAWIT MENINGKAT TAJAM




Contact Person : BAMBANG HENDRIYANTO
Alamat :Jl. Ringroad Barat no 72, desa salakan trihanggo gamping  Sleman       Jogjakarta 
HP ;087839383561 dan 081326912561 
(SMS/Telp)Email : bambanghendriyanto1@gmail.com
Facebook : bambang alfath

Cara pemesanan :

1. Jika menjadi konsumen, maka akan digunakan harga sesuai dengan Price List untuk konsumen.

2. Untuk pemesanan dibawah 2 juta free ongkir wilayah jawa, untuk wilayah luar jawa akan dikenakan biaya pengiriman barang yang akan diperhitungkan sesuai dengan pemesanan.

3. Untuk pemesanan diatas 3 juta untuk wilayah luar jawa free ongkir, akan diberikan GRATIS biaya pengiriman sampai tujuan

0 Response to "TANAMAN BELUM MENGHASILKAN"

Posting Komentar